Mahasiswa UINSA dan UHT Kunjungi UMKM Kuliner Kampung Lontong

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) dan Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya, berkunjung ke Kampung Lontong. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) berkunjung pada tanggal 27 Mei, sedangkan Universitas Hang Tuah (UHT) tanggal 26 Mei 2025.

Kampung lontong merupakan sebuah sentra produksi lontong yang erat kaitannya dengan makanan kuliner tradisional yang berada di kota Surabaya. Kegiatan kunjungan di kampung lontong ini merupakan bagian dari program wisata edukasi yang dirancang untuk memperkaya pemahaman mahasiswa tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta kearifan lokal yang berkembang di tengah masyarakat. Juga terkadang digunakan untuk studi banding tentang pengelolaan kampung UMKM.

Kunjungan Mahasiswa Universitas
Hang Tuah
Kunjungan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Kemasan wisata edukasi tidak hanya bersifat observatif, tetapi juga interaktif, karena mahasiswa dilibatkan secara langsung dalam proses pembelajaran di lapangan. Mereka diajak mengenal lebih dekat bagaimana peran UMKM dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat, sekaligus mempertahankan warisan budaya kuliner lokal, khususnya produk makanan tradisional berupa lontong.

Mahasiswa belajar membuat cetakan lontong dari daun pisang, menggali teknik tradisional yang kaya akan kearifan lokal.
Proses pembuatan cetakan lontong: mahasiswa berlatih langsung dengan para perajin untuk memahami setiap langkahnya.
Kreativitas mahasiswa terpancar saat mereka membuat cetakan lontong, menyatu dengan tradisi kuliner lokal.

Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat hubungan antara kalangan akademisi dengan komunitas masyarakat pelaku UMKM. Dengan harapan bisa terbangun kolaborasi positif yang mendukung pemberdayaan ekonomi lokal berbasis budaya.

Kunjungan mahasiswa dari kedua kampus tersebut bertujuan ingin mempelajari secara langsung proses pembuatan lontong, mengamati sistem perdagangan, serta strategi pemasaran produk lontong oleh warga setempat.

Di lokasi mereka menyusuri kampung dan menyaksikan proses pembuatan lontong dari awal, mulai dari pencucian beras, pembungkusan daun, hingga proses pengukusan. Mereka berinteraksi langsung dengan para perajin lontong dan pelaku usaha kecil di kampung tersebut. Diskusi juga dilakukan mengenai kendala dan peluang usaha lontong, serta strategi marketing yang diterapkan oleh para pelaku usaha. Aspek perdagangan dan pemasaran menjadi fokus penting dalam kunjungan ini. Pelaku usaha menjelaskan cara penjualan lontong, yang mencakup penjualan di pasar tradisional hingga layanan pemesanan online.

Kunjungan ini diharapkan menambah wawasan mahasiswa tentang ekonomi kreatif dan pentingnya pelestarian budaya kuliner lokal sebagai aset bangsa. (Idr_Nef*)

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

− 1 = 3
Powered by MathCaptcha